Estimasi Biaya Pembuatan dan Resiko Penyusutan Warnet

"Adoooooooh..... komputer nomer 2 rusak lagi, padahal barusan kemaren abis nge-benerin komputer nomer 4..."
"Duh, nih keyboard pake ga idup lagi... mana ngga ada duit lagi buat beli keyboard"
"Kok modem gw ngga konek ya? Padahal kalo baru di idupin biasa dan normal, tapi kenapa kalo udah panas jadi RTO...."

Pertanyaan yang kaya gitu pasti terlontar dari para pengelola warnet ato Operator Warnet . Begitu pula dengan owner warnet, pasti sering banget dapet keluhan dari Operator mereka tentang kondisi komputer dan peralatan lainnya dan mungkin bisa setiap hari hal itu selalu aja yang di keluhkan oleh OP.


Mending kalo saat itu kondisi keuangan kita sedang ada , kalo saat kerusakan justru kondisi keuangan kita sedang morat-marit alias tongpes alias bokek..... Bisa-bisa kerusakan atau kendala seperti itu menjadi batu hambatan buat usaha warnet kita, apalagi di kondisi sekarang yang banyaaaak banget saingan dengan modal dan service yang mungkin lebih bagus dari kita. Hal tersebut bisa menjadi bumerang buat kita dalam menjalankan bisnis warnet kita ini.

Sebetulnya hal-hal seperti itu tidak usah terjadi asalkan kita selalu siap dan sengaja mempersiapkan . Baik mempersiapkan mental untuk menerima kerusakan akibat pemakaian maupun mempersiapkan duit untuk beli barang yang rusak itu segera tanpa harus menunggu lama.

Semua usaha itu pasti ada penyusutan, entah itu langsung maupun tidak langsung. Sama seperti warnet, warnet juga mengalami penyusutan seperti usaha lainnya, penyusutan itu bisa berupa komputer rusak, peralatan komputer rusak maupun peralatan rumah tangga warnet yang rusak dianggap sebagai penyusutan. Dalam teori usaha ala Ibra... Hal itu disebut dengan Fixed Cost Risk atau kerugian yang terjadi karena adanya susut suatu barang akibat pemakaian. Dan dalam dunia elektronik apalagi komputer, kerusakan seperti itu terkadang jauh banget dari yang namanya Garansi Toko alias kalo rusak kudu nge-benerin sendiri....

Berikut Ibra kasih beberapa tips untuk menghadapi hal-hal seperti itu dalam dunia usaha, khusunya usaha warnet.

1.  Taking Control
Ingat tempat anda itu WARNET, dimana semua orang yang mempunyai segala macam prilaku watak dan sifat berkumpul disitu. Anda ngga akan pernah tau user Anda paham atau tidak paham menggunakan komputer, ceroboh atau tidak ceroboh menggunakan komputer. Selama mereka membayar harga billing, mereka tetap user Anda .
Karena itu Anda-lah yang memegang kendali atas warnet itu, contoh jika ada user yang minta di pindahkan posisi kameranya di bawah monitor atau di samping monitor dengan alasan tidak bisa mengambil foto dengan angle yang bagus...padahal Anda sudah menempelnya di atas monitor dengan double tape, maka jangan sungkan untuk berkata "TIDAK BISA". 
xcv
Kenapa...? Jika Anda mengabulkannya, maka hal ini akan menjadikan kebiasaan di kemudian harinya. User itu beranggapan bahwa semua posisi webcam setiap komputer di Warnet Anda bisa dipindahkan se-enak hatinya, tanpa berfikir Anda yang akan mengembalikan ke posisi semula. Dan kalau Anda mempunyai 10 PC client dengan 10 pasang webcam dan setiap hari user itu memakai komputer yang berbeda... Maka dalam waktu 10 hari minimal Anda akan kehilangan 1 roll double tape bahkan beresiko mengalami kerusakan pada webcam Anda (biasanya kakinya yang patah, karena sering di puter-puter....), begitu pula dengan headset yang sering dipindah-pindah antar komputer... (yang ini pasti makanan OP warnet tiap hari)

2.  Periksa Sehabis Pemakaian
Biasanya saat user beres, dia akan langsung menuju ke depan atau komputer billing untuk langsung bayar dan cabut....Dan biasanya juga, operator cuman ngambil uang dari user dan meneruskan aktifitasnya kembali ngoprak-ngoprek komputer server (kalo ngga' pokeran ya maen game online...Mentok buka FB ama nge-Bokepz....   )

Harusnya, setelah pemakaian tersebut...bergegaslah pergi ke bilik bekas user tadi. Kembalikan semua asesoris komputer pada tempatnya semula, buang sampah bekas user pada tempat sampah sekalian nge-cek ada barang yang ketinggalan ato ngga. Kalo ada barang yang ketinggalan ya  taruh dulu aja, sapa tau nanti-nanti dia balik lagi untuk nanyain.

Karena jika tidak, yang ada semua asesoris warnet pasti akan tercecer sembarangan dan bukan pada tempatnya. Hal ini sering terjadi pada head set yang sering banget semrawut dengan webcam gara-gara 1 head set dipake untuk gantian 2 orang.....

3. Anggarkan biaya penyusutan setiap hari
Nah ini yang paling penting, anggarkan untuk biaya penyusutan setiap harinya... untuk nominalnya terserah Anda, bisa 10% dari total bersih atau langsung berupa uang, misalnya perhari Rp. 5.000,- untuk biaya kerusakan dan penyusutan. Tabung semua uang itu di tempat yang terpisah dari keuangan warnet dan jangan sekali-kali "SUBSIDI SILANG". Subsidi silang ini misalnya kertas habis trus make uang itu dulu buat beli kertas dan diganti. Eh, pas udah dapet uang... duit dari kas tersebut masih juga belum di ganti dengan alesan keburu disetorin ke Owner atau lain-lain

Atau bisa juga karena dalam 5 bulan belum ada kerusakan, maka uang tersebut dipake untuk jalan-jalan dengan pacar Operator atau buat makan-makan di luar. Ternyata abis makan-makan tu-tau 2 PC jebol PSU karena tegangan listrik sedangkan 3 PC lagi rusak system...... (mati aja kalo gini sih...)


Padahal kalo itungan bodohnya nih... Jika 1 hari bisa naruh uang Rp. 5.000,- perak aja buat biasa penyusutan, dalam 1 bulan terkumpul Rp. 150.000,- Dan dalam 10 bulan bisa terkumpul Rp. 1.500.000. Kalo dalam 10 bulan itu belum ada kerusakan, uang itu bisa dibelikan 1 unit CPU cadangan untuk jaga-jaga jika ada kerusakan yang sifatnya Fatal dan harus segera diganti , dan pembelian CPU itu tidak menguras isi dompet karena sudah di anggarkan terlebih dahulu....

Udah jelaskan bagaimana cara menyiasati penyusutan yang sewaktu-waktu terjadi pada warnet, semoga tips ini bisa menjadikan para owner warnet untuk dapat mengembangkan usahanya menjadi lebih baik....

Artikel Terkait: