Seperti seorang penyanyi yang memiliki wajah menarik dan suara yang bagus, pasti akan menjadi idola bagi remaja-remaja baru gede yang baru beranjak dewasa . Atau seorang dai kondang / motivator terkenal pasti akan di idolakan oleh para pendengarnya karena motivasi-motivasinya yang sangat dahsyat didengar dan mampu menggugah sang pendengarnya. Dan kita pun sama, terkadang tanpa kita sadari justru kita telah menjadi idola seseorang karena beberapa kelebihan kita yang tidak dimiliki oleh orang yang mengidolakan kita.
Sekarang mari kita berpikir fragmatis sedikit, "Jika kita mengidolakan seseorang karena kemampuan dan kelebihan yang dia miliki, terus siapa idola dari idola kita itu....? Atau siapa yang menjadi idola bagi idola kita tersebut....?", Karena suatu hal yang tidak lazim kalau orang yang menjadi idola kita tidak mempunyai idola.
Gampangnya begini, "jika saya (S) mempunyai seorang motivator idola yang saya beri inisial (MI1), maka tanyakan kepada MI1 itu siapa yang menjadi idolanya? Kemudian kita anggap MI1 mempunyai guru yang kita beri inisial MI2, tanyakan kembali kepada MI2 siapa yang menjadi idolanya...?", Tanyakan pertanyaan itu berulang-ulang pada diri Anda...?
Kenapa saya membuat pertanyaan konyol seperti itu? Karena merupakan sesuatu hal yang tidak lazim bahwa seorang motivator hebat tidak mempunyai guru yang hebat walaupun terkadang ada yang seperti itu. Mengutip sedikit perkataan dari seorang sahabat dekat saya yang juga merupakan guru saya (Ust. Aceng Mahfudin), beliau mengatakan bahwa "Ada pada awalnya bisa jadi memang telah ada pada awalnya dan bisa juga tidak ada pada awalnya".
Sama halnya dengan keilmuan atau pengetahuan yang kita dapat. Saat dilahirkan, kita tidak memiliki suatu pengetahuan apapun di isi kepala kita . Ilmu pertama yang kita dapatkan saat kita lahir "biasanya" suara orang yang meng-adzani kita yang juga merupakan pengajaran kalimat-kalimat tauhid yang pertama. Begitupun saat kita beranjak remaja dan dewasa, berbagai macam ilmu kita dapatkan dari berbagai sumber. Baik itu lewat media formal seperti sekolah maupun informal seperti kursus-kursus dan lain-lain.
"Trus gmana cara kita agar lebih dari mereka atau minimal mendekati kemampuan mereka...?"
Penasaran masih mau di lanjut... klik ke sini aja.....
(blog ini huruf nya kecil-kecil banget jadi keliatan ruwed kalo kebanyakan teks )
0 comments on Idola Ku :
Post a Comment and Don't Spam!